Senin, 30 Januari 2012

Tak Mudah Memahami Sebuah Kebiasaan

Berbicara mengenai sebuah kebiasaan adalah hal yang tak lazim di telinga kita. kebiasaan seseorang atau kelompok masyarakat menjadi hal yang wajar, namun bagaimana jika kebiasaan tersebut bertantangan dengan aturan atau norma yang berlaku, dan apa yang harus dilakukan untuk menyamakan presepsi kita dalam melihat realita sebuah kebiasaan..???

Tentu sudah banyak kebiasaan yang anda lihat pada pribadi seseorang atau sekelompok masyarakat yang mungkin membuat anda berpikir negatif terhadap mereka, bagi anda itu sesuatu yang tabu tapi bagi mereka itu adalah kebiasaan yang tidak perlu dijadikan sebuah persoalan.
Sama halnya dengan apa yang saya alami belakangan ini, sebuah realita hidup yang pada akhirnya memberikan  pembelajaran berharga bagi saya tentang sisi baik buruknya sebuah kebiasaan.

Terlepas dari semua yang saya lihat dan saya rasakan, ternyata dapat disimpulkan bahwa untuk memahami sebuah kebiasaan bukanlah hal yang mudah, dan memerlukan wawasan yang cukup untuk mampu mencerna apa yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan.
Contoh kecil yang bisa kita renungkan adalah mengenai kebiasaan menggunakan telepon genggam saat berkendara.
Coba anda bayangkan bagaimana reaksi orang-orang disekitar anda yang terbiasa menggunakan telepon genggam saat berkendara ketika anda melarangnya atau menasihatinya, pasti mereka mengabaikan nasihat anda karena berpikir bahwa itu sudah menjadi kebiasaan yang tak perlu dikuatirkan.

Disatu sisi mereka terbiasa namun disisi lain mereka terancam oleh kecelakaan lalu lintas yang tentunya memberi sisi buruk bagi mereka sendiri, namun begitu sulit menjelaskan niat baik kita bagi mereka. lalu apakah kita hanya bisa belajar memahami kebiasaan itu hingga hal terburuk terjadi...???
inilah persoalannya.
Semuanya berpulang bagi pribadi kita masing - masing untuk memahami seberapa besar sisi baik buruk sebuah kebiasaan, walaupun saya yakin itu bukanlah hal yang mudah untuk dimengerti orang lain disekitar kita.

Tidak ada komentar: