Selasa, 15 November 2011

Pengalaman Pahit


Entah  angin apa yang mengantarkan cerita itu hingga ke telingaku, tapi itulah pengalaman pahit dari seseorang yang belum aku kenal sebelumnya.
Ya.... pengalaman yang membuatku turut menetaskan air mata dan tergerak tuk menulisnya dalam blog ku hari ini.

Dia adalah seorang lelaki muda yang berprofesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di suatu daerah. Ia telah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang masih balita.
Ketika bahtera rumah tangga itu baru berjalan sekitar 5 tahun, istri yang sangat ia sayangi diketahui berselingkuh dengan lelaki lain. Hati lelaki inipun hancur berkeping – keping dan mulai berpikir tuk membalas dendam terhadap mantan istrinya itu, namun hati nuraninya tak mengijinkannya tuk melakukan hal tersebut karena berpikir bahwa ia memiliki  3 adik perempuan.

Saat ini, dia hanya bisa menyibukan diri dengan pekerjaan dan diwaktu luang ia selalu menjadikan minuman keras sebagai teman sejatinya.
Betapa  malang nasib lelaki ini, dan jujur, pengalamannya membuatku turut meneteskan air mata.

Dari kisah ini, yang menjadi pertanyaan besar dalam batin saya adalah dimanakah tanggung jawab seorang istri terhadap suami dan anak-anaknya..???
Sebegitu parahkan situasi rumah tangga mereka, sehingga harus berpaling ke pelukan lelaki lain...???

Sangatlah disayangkan jika kekokohan bahtera rumah tangga dapat hancur dalam sekejap hanya karena  kehadiran orang ketiga.
Apa yang dicari dari mereka (Org ke-3)...??? apakah harta, kepopuleran, ataukah hal lain yang mungkin tak didapatkan dalam rumah tangga.

Marilah kita saling membuka mata dan menyadari akan hangatnya kisah-kisah cinta kita dengan pasangan kita sebelum pernikahan itu terbentuk.
Tentu selalu ada kata cinta, pelukan mesra dan kecupan manis bukan...???
Dan ketika batin telah siap, maka kisah – kisah cinta itu dirangkai dalam sebuah ikatan pernikahan, yang didalamnya terikrar tuk saling menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita, bahkan selalu setia dalam suka dan sedih serta berjanji tuk sehidup semati.
Lalu,..mengapa setelah semua itu mulai terangkai, magnet orang ketiga bisa menarik  pasangan kita tuk melangkah jauh dari kita..??? ingatkah ia akan janji – janjinya ???
Semuanya terpulang bagi pribadi kita masing-masing untuk lebih mempersiapkan mental kita agar kuat mempertahankan komitmen kita dalam membangun sebuah keluarga.

Tidak ada komentar: