Dua hari yang lalu saya mengikuti sebuah ibadah syukur ultah saudara
perempuan saya, dan dalam ibadah itu ada sebuah renungan singkat yang menarik
perhatian saya untuk dibagi dalam tulisan saya hari ini.
Renungan itu memberi gambaran tentang kehidupan manusia yang selalu
diberikan kebahagiaan oleh TUHAN lewat penambahan usia, pekerjaan, dan hal
lainnya namun bukan berarti kehidupan manusia terlepas dari masalah, tantangan
dan kelamnya hidup.
Dari segala hal yang terjadi kita hanya membutuhkan TUHAN untuk selalu
menyertai kita melewati segala hal yang kita hadapi.
Hal menarik lainnya adalah mengenai berkat pekerjaan yang kita terima.
Terkadang orang berpikir bahwa berkat pekerjaan adalah bekerja di sebuah
perusahaan atau instansi tertentu, sedangkan jika bekerja di luar itu bukanlah
sebuah berkat.
Bagaimana menurut anda ... ???
Saya juga memiliki pengalaman seperti itu, ketika lulus sarjana dulu ayah
saya tidak mengijinkan saya untuk bekerja diluar pekerjaan kantoran, menurutnya
itu adalah pekerjaan yang tak pantas buat seorang sarjana seperti saya. Memang
terkesan angkuh namun saya rasa inilah hal yang wajar bagi setiap orang tua
yang ingin mendapatkan yang terbaik baik anak-anaknya, namun disisi lain
pendapat tersebut adalah keliru dimata TUHAN.
Ketika kita hanya bisa menjadi tukang kayu, tukang bangunan, pembantu rumah
tangga, atau apapun itu, kita patut bersyukur sebab itulah yang TUHAN
percayakan bagi kita.
Ketika kita hanya menjadi pegawai honorer di sebuah instansi yang tak pernah
tahu kapan bisa diangkat menjadi Pegawai Tetap, janganlah kecewa sebab diluar
sana masih banyak pegawai honorer yang tetap bekerja walau tanpa menikmati upah
mereka. Lalu apakah mereka adalah orang-orang yang bodoh ???
Tentu tidak,.... sebab mereka tau itulah bagian berkat yang harus mereka
jalani dengan sabar untuk menikmati berkat lainnya yang sudah TUHAN
sediakan.
Sebuah pertanyaan sederhana bagi kita semua,..apakah kita sudah bersyukur
ketika kita diberikan pekerjaan yang menurut kita baik,..???
Berilah jawaban anda !!!