Senin, 19 September 2011

How to say NO with SMILE

Saya beberapa kali mengikuti kegiatan kantor bersama pimpinan dan beberapa teman lainnya, dan disaat itu saya sering mendengar sebuah kalimat yang sering disebutkan oleh pimpinan saya selama memberikan materi ataupun sekedar menceritakan berbagai pengalaman beliau.
Kalimat itu berbunyi demikian " How to say NO with SMILE ". Bagi saya kalimat ini cukup sederhana namun betapa bernilainya makna didalamnya. Sebenarnya intinya adalah bagaimana  karakter  orang tua terhadap anak-anak mereka dalam memberikan suatu pemahaman mengenai sesuatu yang patut dihindari oleh anak-anak. sebagai contoh, jika anak mereka nakal, mereka tidak secara spontan memarahi atau memukul anak mereka, tapi bagaimana mengatakan Jangan dengan Senyum.

Jika kita melihat realita kehidupan orang tua kita saat ini, mungkin hanya beberapa persen yang mampu menerapkan hal ini untuk anak-anak mereka,.karena bagi mereka kemarahan atau bahkan pemukulan adalah tanggapan yang pantas untuk anak mereka yang nakal. tapi apakah mereka menyadari bahwa tindakan mereka akan secara otomatis membentuk karakter anak..???
Anak akan bertumbuh dalam kekerasan, dan hal ini akan menjadi benih negatif yang ikut bertumbuh secara perlahan dari usia anak hingga mencapai kedewasaan. Dan orang tua tak perlu heran dengan kebiasaan anak yang akhirnya menjadi pembangkang atau pemberontak.
Anak akan melakukan segala kesenangan mereka tanpa mengerti apa yang menjadi sisi negatifnya, sebab mereka telah tumbuh dalam kekerasan bukan dalam sebuah pemahaman.
Sebenarnya orang tua harus mampu memberikan pemahaman, mana yang benar dan mana yang salah.

Saya sangat berharap bahwa tulisan ini dapat menjadi sebuah referensi bagi setiap orang tua untuk lebih mampu menjadi sahabat bagi anak-anak, dan mampu menjelaskan sesuatu dengan tersenyum.


Tidak ada komentar: