Senin, 22 Agustus 2011

Your Environment is Your Price

Pernahkah anda mendengar sebuah cerita tentang coca - cola...??
Cerita ini sangat jelas saya dengar di ibadah minggu di daerah Jakarta Timur.
Ini mungkin sebuah cerita yang lazim di telinga sebagian orang, tapi bagiku ini adalah cerita pertama yang saya dengar selama mengikuti khotbah para pendeta dalam ibadah minggu.

Begini ceritanya,....
Suatu ketika seorang karyawan perusahaan coca-cola mengantarkan coca-cola ke beberapa tempat yang biasanya menjadi tempat pemasaran coca-cola tersebut. Coca - cola ini berasal dari sebuah pabrik besar yang memiliki banyak langganan dan tempat untuk dipasarkan.
Tempat pertama yang dituju adalah sebuah warung kecil yang berada di tepi jalan raya. disana coca - cola ini dihargai  Rp.4.000,-. kemudian ia mengantarkan ke sebuah swalayan terkenal yang juga banyak dikunjungi, di tempat ini coca-cola tersebut dijual dengan harga Rp.7,500,- ,  selanjutnya karyawan tersebut melanjutkan perjalanannya untuk mendistribusikan coca-cola ini ke  sebuah hotel berbintang 5, dan disana coca-cola tersebut disimpan dalam sebuah lemari es dan pada saat tamu hotel datang,.karyawan hotel menawarkannya dalam sebuah gelas kristal ditambah dengan sedikit es batu dan diberi harga Rp.60,000,-

Dari cerita ini, makna apa yang dapat saudara petik .....??
Bayangkan minuman yang bermerek sama, dan memiliki rasa yang sama serta diolah dalam pabrik yang sama mengapa memiliki harga yang berbeda,...???
Kita dapat memahaminya dalam berbagai sisi pemikiran kita masing- masing..tapi yang pasti lingkungan tempat coca-cola tersebut dipasarkan adalah inti dari perbedaan harga coca-cola itu sendiri.

Bagi Saya pribadi, cerita ini sangat memberikan motivasi serta sebuah pemahaman yang mendidik, dimana karakter hidup manusia serta pengembangannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Bagaimana kita bisa menjadi manusia yang berkualitas dan berakhlak jika lingkungan kita tidak dapat mendukungnya.
Tak perlu berpikir jauh mengenai lingkungan yang dimaksud dalam cerita ini,.tapi lingkungan ini adalah lingkungan keluarga, dimana peranan orang tua selaku guru yang utama untuk membentuk kualitas hidup anak-anaknya kelak dengan topangan pendidikan dan pengembangan lainnya.

Dengan demikian, jangan berharap tingginya  kualitas hidup anak-anak jika keluarga sebagai  lingkungan utama tidak mampu membentuk karakter itu sendiri. karena pembentukan kualitas manusia yang seutuhnya dipengaruhi oleh peran serta keluarga (orang tua).



Tidak ada komentar: