Jumat, 22 Juni 2012

Persaudaraan Yang Rukun

Hari ini saya begitu tertarik untuk menulis tentang persaudaraan yang rukun.
Sebuah topik sederhana yang mungkin terasa sepele untuk diperbincangkan.
Tapi taukah anda bahwa apa yang dianggap sepele dan sangat sederhana belum tentu dapat dengan mudah diberlakukan dalam kehidupan kita dari waktu ke waktu.
Persaudaraan yang rukun terkadang hanya sekedar topik yang sering menjadi pembicaraan dalam moment tertentu seperti pada moment keagamaan atau moment sosial lainnya, atau ketika kita sekeluarga berkumpul dan topik ini disampaikan oleh orang tua kita sebagai nasihat penting yang patut didengar dan dipahami.
Mungkin kata anak ABG saat ini, topik itu sudah kuno banget,..hahahhhaaaa.

Bagi saya, untuk membangun persaudaraan yang rukun membutuhkan relasi timbal balik yang baik antar setiap individu, itu berarti relasi yang tercipta tidak hanya searah, kemudian diperlukan pemahaman tentang pentingnya saling memberi dan menerima.
Disinilah letak ketidakberhasilan kita dalam membangun sebuah persaudaraan yang rukun, mangapa ?
Karena banyak dari kita tak mampu mengelola keegoisan kita masing - masing. Memang sebuah hal yang manusiawi jika kita memiliki ego tersendiri, keinginan tersendiri, dan karakter hidup tersendiri,..namun perlu kita ingat bahwa siapapun kita dan bagaimanapun karakteristik yang kita miliki perlu dikendalikan dengan baik sehingga mampu beradaptasi dan berpengaruh baik terhadap relasi kita dengan orang lain.

Kita harus memahami arti penting hidup untuk saling memberi dan menerima. walau terkadang pada kenyataannya kita lebih sering ingin menerima daripada memberi. 
inilah realita hidup yang terlihat dan membutuhkan pemahaman lebih mendalam demi menciptakan kerukunan  dalam membengun hubungan persaudaraan.

Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan bahwa sangatlah luar biasa jika kita mampu membangun persaudaraan yang rukun, sebab dengan demikian kita mampu menghadapi persoalan hidup secara bersama dan tentunya takkan ada pertikaian dan perpecahan.
Dan satu hal yang penting adalah kehidupan kita tetap diberkati TUHAN.



Selasa, 19 Juni 2012

Bagaimana anda menghargainya.

Setelah beberapa lama saya tak menulis pada blog pribadi saya, kali ini saya mau menulis dan berbagi sesuatu untuk kita semua.
Pada ibadah minggu di sebuah gereja, saya mendengar khotbah tentang bagaimana kita harus memperlakukan seekor burung yang kita temukan bersama telur / anak-anaknya. bacaan khotbah itu terdapat dalam Kitab Ulangan 22 : 6 - 7

6 Apabila engkau menemui di jalan sarang burung di salah satu pohon atau di tanah dengan anak-anak burung atau telur-telur di dalamnya, dan induknya sedang duduk mendekap anak-anak atau telur-telur itu, maka janganlah engkau mengambil induk itu bersama-sama dengan anak-anaknya.

7 Setidak-tidaknya induk itu haruslah kaulepaskan, tetapi anak-anaknya boleh kauambil. Maksudnya supaya baik keadaanmu dan lanjut umurmu. 

Dikatakan bahwa ketika kita menghadapi peristiwa seperti itu, maka yang harus kita lakukan adalah mengambil telur/ anaknya dan melepaskan induknya.
Cerita ini memang sangatlah sederhana namun memiliki arti yang mendalam.
dikatakan lebih lanjut bahwa maksud dari tindakan kita adalah untuk memberikan kehidupan yang baik dan menambah usia hidup kita selaku manusia.

mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa itu adalah hal yang sepele, namun belum tentu kita peduli dan mau melakukannya.
cerita ini mengajak kita untuk peduli dengan makhluk TUHAN lainnya yang ada di tengah-tengah kehidupan kita. jangan karena kita menganggap kita sebagai makhluk yang termulia lantas mengabaikan tanggung jawab terhadap makhluk lain disakitar kita.

Dapat saya simpulkan bahwa pesan inti dari bagian Kitab ini adalah bagaimana kita menghargai. bukan sekedar menghargai sesama manusia tetapi bagaimana cara kita menghargai makhluk lain dengan melakukan hal - hal sederhana.
karena sekali lagi, semuanya itu demi dan untuk kehidupan kita di masa yang akan datang.

TUHAN memberkati kita :)



Selasa, 12 Juni 2012

Perubahan melahirkan suatu kebanggaan

Saat ini kami selaku warga Maluku, khususnya warga kota Ambon sangat bangga dengan apa yang sedang kami nikmati, dan itu semua karena sebuah perubahan. 
Kota kami saat ini sedang menyelenggarakan MTQ tingkat Nasional yang mendatangkan orang-orang terpilih dari berbagai latar belakang dan budaya.
Kegiatan ini membuat pemerintah daerah mengupayakan segala yang terbaik untuk menyambut dan melaksanakan kegiatan MTQ tersebut.
Berbagai hal dilakukan, mulai dari perbaikan dan pelebaran jalan - jalan utama, renovasi rumah-rumah ibadah, pembersihan kota, pembuatan tugu, taman-taman kota dan hal lain yang bertujuan untuk mempercantik kota sehingga lebih nyaman untuk ditempati dalam jangka waktu perlombaan.
Disisi lain adapun penyelenggaraan pawai dan pameran yang menjadi pusat perhatian semua orang.

Sekalipun Ambon ada dalam kondisi alam yang kurang mendukung, namun semua warga Maluku dan kota Ambon turun berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Sungguh sebuah perubahan besar yang kami rasakan,  sebab hal - hal yang kami lihat saat ini menjadi sesuatu yang belum terjadi sebelumya. kota kami terlihat lebih cantik dan mempesona, keindahan dan kebersihannya terasa asri bagi setiap mata yang memandang

Segala yang terjadi menjadi bukti betapa kami mampu menjadi tuan rumah yang baik, yang mau menerima saudara- saudara kami dari berbagai penjuru tanah air untuk berlomba di kota ini.
Tak ada dengki dan amarah, tak ada air mata dan kekecewaan antar umat  beragama seperti beberapa waktu lalu ketika ada pertikaian dan kerusuhan.

Ambon mencatat bukti sejarah baru dengan kegiatan ini.
Ambon benar - benar manis,..
Ambon membuka mata dunia untuk menyaksikan sebuah persaudaraan yang rukun.
dan karena itu Ambon patut berbangga dengan perubahan yang terjadi.

Mari kita sukseskan penyelenggaraan MTQ ini dengan kasih yang sempurna, yang tidak membedakan mana  Salam (umat Muslim)  dan mana Sarani (umat Kristen).