Anda pasti sudah
membaca bahkan telah melihat film “SURAT
KECIL UNTUK TUHAN” yang diangkat dari cerita novel Agnes
Davonar.
Novel ini
merupakan kisah nyata dari gadis kecil Gita Sesa Wanda Cantika (Keke),
yang menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker
ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).
Keke adalah remaja
berusia 13 tahun yang divonis menderita kanker ganas stadium 3 di bagian muka
sebelah kiri. Menurut dokter, kasus ini adalah kasus yang langka terjadi pada
remaja bahkan mungkin baru pertama ini terjadi di Indonesia. Bayangkan, di usia
yang begitu muda, momen dimana remaja mulai mengalami pubertas, beraktualisasi
diri, dan merangkai mimpi-mimpi, Keke justru harus berjuang untuk bisa hidup
lebih lama. Dunianya yang dulu ceria berubah menjadi lingkaran kesedihan.
Dari cerita novel ini, ada sepenggal isi surat keke yang menarik untuk
saya tulis dalam blog saya. demikian isinya :
Tuhan ..
Andai aku
bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada siapapun
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada siapapun
Isi surat ini sangat menyentuh hati karena keiklasan dan kejujuran
seorang gadis remaja dalam menghadapi sebuah kenyataan pahit hidupnya.
Suara hati yang tak ingin ada tangis dan derita bagi siapapun seperti
apa yang ia alami.
Tentu terasa sangat berat, namun itu menjadi sebuah pelajaran hidup
bagi kita untuk lebih menyerahkan diri sepenuhnya untuk kemahakuasaan TUHAN
sebagai sang pencipta.
Kita tentunya hanya mampu melakukan apa yang seharusnya kita lakukan,
namun segala yang terjadi kemudian adalah atas kehendakNYA.
Lalu bagaimana jika kita yang diperhadapkan dengan persoalan yang sama
???
Mampukah kita menulis surat kecil untuk TUHAN seperti yang keke tulis
???
Saya pikir banyak dari kita yang lebih memaksakan TUHAN untuk
memberikan kesembuhan dan kebahagiaan. Tidak banyak yang bisa menuangkan
sepenggal tulisan seperti keke, karena manusia lebih banyak mengharapkan apa
yang ia mau, bukan mengharapkan apa yang TUHAN mau.
Tapi ingatlah bahwa siapapun kita,...kita hanyalah manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar